1. Saat ini kita berada didalam bulan Rajab
2. Setelah Rajab, kita berada di Sya'ban dan masuklah Ramadhan. Allahumma barik lana fi Rajab wa sya'ban wa ballighna Ramadhan, amin
3. Dan sebagai muslim kita tahu bahwa bulan Rajab adalah satu di antara 4 bulan haram yg sakral (yg 3, dzul qo'dah, dzul hijjah, muharram).
4. Dan arahan dari Nabi, saat bulan haram ini, kita sebagai muslim dianjurkan menghormatinya dan tidak boleh bertengkar
5. Namun jika diperhatikan (terutama di dunia maya, di aplikasi2 sosmed), kita menemukan sesuatu yg aneh yg selalu berulang tiap tahun
6. Ironisnya, hal yang "aneh" itu ternyata malah mengusik kesakralan bulan Rajab ini.
7. Apalagi kalau bukan karena ulah sebagian orang (yg mungkin saking semangatnya berislam) mencoba mengutak atik ritual2 di bulan Rajab.
8. Sebelumnya kultwit ini tidak hendak menguatkan atau begitu saja menyalahkan pihak manapun. Tapi ingin mendudukkan masalah pd tempatnya
9. Saat Rajab gini, pasti kita menemukan banyak sekali tulisan2 yg saling bertolak belakang. Dan ujung2nya saling serang. Lagi2 tengkar!
10. Tulisan pertama banyak mengunggah berbagai macam amalan dengan hadits2 yg cukup asing seputar bulan Rajab. Bahkan ada jg yg palsu.
11. Amalan cukup umum yg dianjurkan di tulisan pertama ini perihal kesunnahan berpuasa di bulan Rajab.
12. Tulisan kedua, sebaliknya, langsung begitu saja marah2 dan menyesat2kan yang melakukan bermacam amalan di Rajab, tanpa riset dulu.
13. Tentu saja yg pro tulisan pertama tidak terima begitu saja amalannya disalah2kan oleh yg pro tulisan kedua.
14. Tulisan keduapun lagi2 selalu pakai argumen basi. "Ini tidak dilakukan Nabi", "kullu bid'atin dholalah", "man ahdatsa fi amrina"... Dll
15. Padahal dalil yg mereka pakai untuk menyalahkan yg pertama adalah dalil salah alamat. Jadinya malah ribut.
16. Yang pertama juga gitu, keukeuh berpegang pada hadits2 wow (yg ada tanggalannya mulai 1-30). Sementara status hadits itu tidak jelas.
17. Sebenarnya, tidak perlulah tengkar debat kusir seperti itu. Semestinya ingat bahwa ini bulan Rajab, tak elok tengkar2 di Rajab.
18. Perihal amalan, andai tidak pakai dalil khusus pun sebenarnya tidak masalah, sebab masih cukup banyak dalil umum.
19. Kayak puasa sunnah, kan bisa kapan saja tanpa harus terikat oleh bulan. Hanya saja jika dilakukan di Rajab, ada nilai plus tersendiri.
20. Tentu saja nilai plusnya adalah bulan haram itu. So, sangat bagus sekali jika bisa berpuasa sunnah di bulan semisal rajab ini.
21. Yang tulisan kedua juga begitu, kenapa mesti pakai bid'ah2an segala jika yg berpuasa di bulan rajab itu punya dalil umum?
22. Dan kenapa juga harus menghalangi orang yang mau berbuat baik dg ditakut2i pakai argumen tdk nyambung "ini tdk dilakukan Nabi"?
23. So, selama ada dalil umum, tak perlulah melarang2 orang mau beribadah. Lagipula juga sunnah, kamu tdk melakukan pun tidak apa2
24. Dan bagi yg ingin beramal baik di bulan Rajab, biasakan jg memakai dalil2 yg shahih biar tdak diusili oleh orang2 yg mau ganggu ibadahmu
25. Maka mumpung Rajab, yg kata Nabi ini bulannya beliau, saatnya berlomba berbuat kebaikan, apapun jenisnya. Fastabiqul khoirot.
26. Jangan malah bertengkar. Udah nggak dapat pahala, masih diketawain lagi oleh mereka yg ingin kita pecah dalam hal apapun.
27. Mari istighfar sejenak bersama, menyambut datangnya bulan istighfar, bulan rajab... Astaghfirullah al-adzim
Oleh Awy' A. Qolawun @awyyyyy (9/5/2013)
Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2015/04/memaknai-bulan-rajab-dengan-sikap-bijak.html
Belum ada tanggapan untuk "Memaknai Bulan Rajab dengan Sikap Bijak"
Posting Komentar