Alhamdulillah, saat ini kita telah memasuki salah satu bulan haram yaitu bulan Rajab, salah satu dari empat bulan yang muliakan Allah SWT.
Dan pada malam hari ini termasuk hari yang khusus dan mulia selain hari-hari yang lain, Kamis malam Jum'at, adalah 'Syayyidul Ayyam', bendorone dino, yoiku dino kang dening Kanjeng Nabi SAW dinyatakan sebagai hari yang dilarang berpuasa karena hari Jum'at adalah hari raya bagimu sekalian. Hari raya setiap pekan bagi kita umat Islam. Juga hari untuk makan, minum, dan berdzikir. Ini menunjukkan kekhususan dan keutamaan hari Jum'at. Demikian pula dengan "Arba'atun Hurum", empat bulan haram [suci] merupakan pelajaran bagi kita bahwa Allah SWT menyebutnya secara khusus dalam Al Quran surat At-Taubah ayat 36.
Di awal bulan Rajab 1436 H sekarang ini, saat yang tepat "nandur winih-winih kebagusan" di bulan Rejeb, kemudian dipelihara dan dijaga dengan disirami pada bulan Ruwah, Insya Allah panen di bulan Poso. Hal ini untuk muhasabah [introspeksi] mempersiapkan diri dan memperbaiki diri untuk waktu ke depan [kebelet - pen] bertemu dengan bulan Poso/Romadlon, karena dikatakan :
"Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban bulan menyirami tanaman, sedangkan bulan Ramadlan adalah bulan memetik/memanen".
Setelah bulan Rejeb yaitu ketika memasuki bulan Ruwah akan ada syair yang banyak dilagukan oleh masyarakat yaitu :
“Iki sasi Ruwah Nuli sasi Poso, Kewajiban kito kudu poso, Yen wis rampung poso sembahyang riyoyo podo suko-suko kito sadoyo.”
Selain syair jawa di atas ada juga ada doa yang familiar di telinga kita ketika datangnya bulan Rajab di sebagian masyarakat, seperti doa di bawah ini :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
"Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami kepada Ramadlon".
Demikian syair dan doa yang dibawakan oleh masyarakat di kampung-kampung dan desa-desa ketika memasuki bulan Rajab. Mereka semua bergembira menyambutnya karena setelah Rejeb (Rajab) kemudian Ruwah (Sya'ban) adalah Poso (Ramadlon), bulan yang sangat ditunggu dan dinantikan oleh siapa saja termasuk kita.
Bulan Rajab termasuk salah satu dari bulan-bulan haran yang Allah SWT. sebutkan dalam Al Quran Surat Taubah ayat 36 :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. At-Taubah: 36)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersada :
إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Sesungguhnya zaman telah beredar sebagaimana yang ditentukan semenjak Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan diantaranya empat bulan haram; tiga bulan diantaranya berurutan, (keempat bulan haram itu adalah) Dzulqa’dah, Dzulhijjah Muharram dan Rajab bulan Mudhar yang berada diantara Jumada (Akhirah) dan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi satu tahun dalam Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan berdasarkan perputaran matahari, empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.
Dinamakan bulan haram karena, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan, diharamkan perang [kecuali diserang] di dalamnya, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram, larangan menganiaya diri berbuat dholim, lebih ditekankan dari pada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amal sholeh dan ketaatan. Sehingga, "dosa yang dikerjakan di dalamnya jauh lebih besar (dari bulan-bulan lainnya), juga amal shaleh dan pahala (di bulan tersebut) juga lebih besar."
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.”
Juga pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”
Terkait dengan "Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban bulan menyirami tanaman, sedangkan bulan Ramadlan adalah bulan memetik/memanen." bahwa memang donyo iku adalah sawah ladangnya akhirat, kudu ditanduri winih-winih kesaenan, marilah kita tanami benih-benih kebaikan, Sopo gawe ngamal becik senajan namung sethithik bakal ngrasakke unduh-unduhane, demikian pula sebaliknya. Insya Allah ngunduh apapun yang kita lakukan, baik ataupun buruk, tetep ngunduh. Kalau baik akan ngunduh kebaikan, kalau buruk juga akan ngunduh keburukan. Marilah kita jaga dan pelihara amal-amal kita, karena "Ad-dunya mazra-atul akhirah".
Sebagaimana Firman Allah SWT. dalam QS. Az-Zazalah ayat 7 dan 8 :
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat [balasan]nya."
"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat [balasan]nya".
Di bulan Rajab ini kita menanam, kita semai benih kebaikan, kemudian kita siram dan pelihara sampai bulan Sya'ban, Insya Allah besuk memetik/memanen di bulan Romadlon. Bulan yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang amal sunnah derajatnya sama dengan awal wajib, dan kelebihan -kelebihan lainnya yang Allah tetapkan pada bulan Romadlon dengan Lailatul Qadar.
"Wite Iman, Pange Sholat, Godonge Sholawat, Kembange Dzikir, Wohe Ngamal Kang Sholeh." Insya Allah, Aamiin.
Syair dan doa di atas sangat baik, dan jadilah orang yang bijaksana mensikapi keadaan zaman setiap hari, bulan, dan tahun. Siapa yang berdoa kepada Allah SWT. akan dikabulkan doanya, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qran Surat Al Mukmin [Ghoofir] ayat 60 :
"Ud 'uunii Astajib Lakum",
"Berdoalah kalian kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan bagi kalian."
Maka marilah agar kita diberkahi pada bulan Rajab dan Sya'ban serta disampaikan kepada Ramadhan, dan juga pada bulan-bulan yang lain di luar bulan haram, Ayo selalu memohon Ridlo dan selalu berdoa, memohon kepada-Nya : dengan menyempatkan di setiap kesempatan nyuwun rohmat [kawelasanipun] Gusti Allah, yang dengan kawelasanipun Gusti Allah meniko saget andadosaken sababiyahipun mlebet suwarganipun Gusti Allah. Aamiin.
"Ya Allah Ampunilah aku, kedua orangtuaku, saudara-saudaraku, anak-anakku, keluargaku, dan orang-orang yang dalam tanggunganku."
"Ya Allah jadikanlah aku, kedua orangtuaku, saudara-saudaraku, anak-anakku, keluargaku dan orang-orang yang dalam tanggunganku mulai hari ini suatu kebaikan, di tengah-tengahnya kebahagiaan, dan pada akhirnya keberhasilan dan keselamatan."
Allahumma Baariklanaa Fii Rajaba wa Sa'baana wa Ballighnaa Ramadlona (Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikan kami pada bulan Ramadlon.
Sumber : Pengajian Abah Hana di Masjid Agung Condronegaran Gedongkiwo Yogyakarta [Kamis Pahing malam Jum'at Pon, 23 April 2015].
Belum ada tanggapan untuk "Sekarang Bulan Rajab 1436 H"
Posting Komentar